Perempuan 10 bulan

Kita boleh beranggapan ini hanya kisah fiksi. Kisah fiksi yang dialami seorang perempuan nan lugu dan menggemaskan. Karena beranggapan ini hanyalah kisah fiksi, karena itu pula kita boleh menamakan perempuan ini dengan panggilan apapun.

Seorang perempuan lahir diawal tahun, disaat itu pula dia menghirup polusi udara dari pabrik-pabrik. Ia akan dihadapi dengan kondisi-kondisi yang membingungkan, mulai dari persoalan moral sampai sosialnya, mulai dari persoalan bangun pagi sampai persoalan tidur malamnya.

Dari semenjak kelahirannya, sampai 10 bulan kemudian Ia bernafas, tak lepas Ibunya mengasuh tanpa lelah. Tak jarang perempuan ini menangis atas dasar keingininnya tidak dipenuhi. Perempuan ini memang belum mampu melakukan apa-apa, hanya sekedar menangis sebagai bentuk kekecewaannya.

Ada hal unik yang dialami perempuan ini, ketika Ia menangis saat diasupkan makanan, Ibunya dengan tanggap memahami bahwa si perempuan tidak menyukainya, dengan cermat Ibunya mengganti makanan tersebut. Ketika sudah diganti menu makannya, beberapa saat kemudian Ia menangis lagi, Ibunya kembali tanggap memahami bahwa si perempuan butuh air untuk menghilangkan dahaga.

Tapi inilah fenomena unik yang terjadi. Setiap habis mandi dan akan pergi keluar dari rumah, perempuan ini tentunya dipakaikan-pakaian yang rapi, tak lupa juga popok, dan perempuan ini menangis.

Ibunyapun bingung, dan berasumsi bahwa perempuan ini butuh cemilan, tapi ketika disodorkan cemilan ke mulut si perempuan, Ia justru menutup mulutnya sambil menangis. Sang Ibu lalu berasumsi lain, bahwa perempuan ini butuh air, namun hasilnya tetaplah sama. Sampai pada akhirnya sang Ibu yakin bahwa permasalahannya terletak pada pakaian. Entah kenapa, perempuan ini tetap menangis walaupun sudah diganti pakaiannya.

Ibunya baru mengerti ketika perempuan ini menarik-narik kerudung yang dipakaikan, namun tak langsung melepaskan kerudung tersebut.

Dalam benak sang Ibu, perempuan ini harus seperti Ibunya yang memakai kerudung dari semenjak kecil, tak peduli menangis tak betah atau mencoba sendiri melepaskan kerudung tersebut. Tak peduli sekarang tidak nyaman, dalam keyakinannya perempuan inipun akan terbiasa dengan kerudung. Ya, terbiasa atas ketidaknyamanan.

Apalah arti sebuah kerudung pada kepala seorang perempuan 10 bulan yang menangis? Apakah kepastian sewaktu kecil dipaksa berkerudung, beranjak dewasa akan terus berkerudung? Apakah tidak pasti perempuan yang baru 10 bulan tidak memakai kerudung ketika dewasa tidak memakai kerudung?

Perempuan 10 bulan bukan boneka, yang bisa seenaknya dipakai-lepas aksesorisnya. Perempuan 10 bulan bukan boneka, yang bisa seenaknya diatur dan diganti pakaiannya.

Komentar

  1. itu fiksi apa nyata,,soalnya di menara ada juga anak kecil umur 10 bulan udah pake jilbab jir,,anak nye pak RT.,,hahahahga

    BalasHapus
    Balasan
    1. terserah lo, mau nanggepin nyata boleh, mau nanggepin fiksi juga boleh. oh ada ya? hahaha

      Hapus

Posting Komentar