Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

kau tahu tidak!

Gambar
siapa dirimu? untuk apa dirimu hidup? bagaimana dirimu hidup? karena aku tidak tahu siapa kau, maka aku bertanya demikian. yang aku tahu dan itu menurutku, aku adalah manusia, aku adalah manusia yang hidup untuk orang lain, aku adalah manusia yang hidup untuk orang lain agar orang lain hidup sebagai manusia sejatinya. kau tahu tidak? sekarang kita tertawa, disamping kita ada yang sedang merenungi  nasibnya yang terus ditindas, tetangga kita ada yang bersedih salah satu anggota keluarganya mati dalam perjuangan, di kawasan rt lain ada yang menahan dinginnya malam karena tempat tinggalnya habis terbakar, kawasan rw itu ada yang kebingungan mencari biaya berobat yang mahal, di kelurahan itu ada yag harus bekerja mulai matahari belum terbit hingga matahari tenggelam, di kecamatan itu ada seorang janda pengangguran tidak bisa menyekolahi anaknya karena cacat, di jakarta ini para pedagang pinggiran pasrah digusur dan tidak boleh berdagang disana, di jakarta sana warga belum juga menda

Endonesia siapa?

Gambar
endonesia tanah siapa   tanah tumpah siapa disanalah siapa berdiri   jadi pandu siapa endonesia bangsa siapa   bangsa dan tanah siapa marilah siapa berseru   endonesia siapa   hiduplah siapa hiduplah siapa   bangsanya siapa rakyat siapa   siapa jiwanya siapa badannya   siapa endonesia raya endonesia raya siapa siapa   tanah siapa negri siapa   endonesia raya siapa siapa   siapa endonesia raya   lagu (kurang lebih liriknya seperti itu) yang dinyanyikan kawan – kawan pada suatu aksi. Dari materi ini maka timbul ide, memberi judul sepihak “Endonesia siapa?” .

setengah perempuan

Gambar
Apakah laki laki?, iya. Apakah perempuan?, iya. Siapa engkau sebenarnya? banyak kalangan orang suci berpendapat kau adalah makhluk hina dibumi ini, kau adalah yang tidak bersyukur, dan kau adalah menyalahkan kodrat Tuhan. Orang orang suci itu juga tidak menganggapmu sebagai makhluk dibumi ini, karena menurut mereka kau adalah pembawa bencana, kau adalah sampah yang harusnya dibuang dan dibakar. Tanpa membuka pikiran, tanpa meluaskan sudut pandang, dengan keyakinannya mereka berkumandang. Kau hanya tersenyum mengetahui semua itu, kau menutupi kesedihan dengan paksaan kebahagiaan, karena kau tahu apa yang mereka tidak tahu, karena mereka tidak tahu apa yang kau ketahui. Kaupun tahu siapa orang orang suci itu, dan mereka tidak tahu siapa sebenarnya yang mereka hujat. Manusia setengah perempuan tetaplah manusia, manusia yang bukan lahir dengan sendirinya. Manusia setengah perempuan tetaplah manusia yang diciptakan-Nya. (14 ‎November ‎2011)

Manusia bukan Tuhan

Dipandang seperti kebenaran, memang benar. Apa selalu benar? Tentu tidak. Apa selalu salah? Tentu tidak. Terkadang salah, terkadang juga benar, ya itu manusia bukan Tuhan. Manusia bisa seolah menjadi Tuhan ketika manusia lainnya berfikir manusia tersebut mengatakan hal yang sependapat dengan suatu hal, padahal belum tentu bisa manusia yang menyamar sebagai Tuhan itu bisa melakukan atau mau melakukan apa yang diucapnya sehingga manusia lain berfikir itu Tuhan. Semua manusia bisa seolah menjadi Tuhan, lalu kenapa harus beranggapan perkataan manusia yang sepertinya benar itu selalu benar? Apa masih berfikir tidak bisa sepertinya? Atau barangkali ingin sepertinya sebagai manusia dengan tutur kata yang bisa mempengaruhi manusia lainnya? Aku ingin bertanya, ketika saatnya manusia sebagai Tuhan itu mati, apa kalian akan tetap mengikuti ajarannya? Atau kalian mencari manusia sebagai Tuhan yang baru? Lalu siapakah kalian? Manusia? Atau Tuhan? M