Aku Akan Ke Pasar Dengan Pertimbangan

Fajar menyingsing dan untungnya ini adalah musim panas jadi pasar ini tidak becek. Begitulah pikiran yang ada didalam kepala Hadi, anak muda metropolitan yang alergi dengan pasar tradisonal. Selama bertahun-tahun tumbuh besar baru kali ini Ia datang mengunjungi pasar, baginya pasar bukanlah tempat yang layak untuk dikunjungi, disana penuh dengan orang yang berpakaian seadanya, keadaan yang bau, panas dan becek.
Cerita lama memang bagi anak muda seperti Hadi untuk tidak berkunjung ke pasar tradisional. Namun dengan penuh pertimbangan Hadi mau berkunjung ke pasar karena disuruh oleh Ibunya dan itu mendesak. Hadi memperhitungkan kesemuanya, mulai dari cuaca, hari, kondisi, sampai pada pakaian yang akan digunakan Ia pikirkan.

Sumber Istimewa
Hadi berkunjung ke pasar untuk membeli kelapa parut karena Ibunya sedang membuat kue sebagai cemilan di pagi hari unutk Ayahnya. Ibunya heran, akhirnya Hadi mau pergi ke pasar, namun bagi Hadi ini bukan perkara seorang anak yang menuruti suruhan orang tuanya. Hadi sadar bahwa ini bukan musim hujan, Ia tau pasar tidak akan becek seperti dimusim hujan. Ia juga tau bahwa di hari minggu pasar tidak terlalu ramai karena masyarakat sekitar akan lebih suka untuk berlibur atau sekerdar istirahat dirumah.

Jalanlah Hadi ke pasar di pagi hari, udara sedang sejuk-sejuknya dengan pakaian seadanya agara tidak jadi sasaran pencopet. Sesampainya dipasar Hadi bingung mencari tempat tujuannya, lalu berinisiatif mencari sendiri mengelilingi pasar. Tempat tujuannya tidak ditemukan pula, Ia kesal, tidak mau bertanya karena malu. Banyak pedagang disana memperhatikannya mondar-mandir kebingunan, pada akhirnya ada pedagang menegur. Pedagang tersebut menanyakan sedang mencari apa dipasar tersebut, lantas Hadi menjawab mencari kelapa parut. Pedagang tersebut memberitahu tujuannya dan sampailah Hadi pada penjual kelapa parut.

Membeli sesuai yang dibutuhkan Ibunya, lekas pulang dengan kantong kresek transparan sambil berjalan kaki. Sampai dirumah Ibunya bertanya kenapa bisa lama sekali untuk membeli kelapa parut dipasar yang  tak jauh dari rumah, Hadi cuma tersenyum, lantas Ibunya langsung mengatakan jangan malu untuk bertanya ke tempat yang baru kamu singgahi, Hadi cuma diam dan Ibunya mengucapkan "terima kasih ya".

Ucapan terima kasih itu membuatnya begitu lega, melihat Ibunya senang mendapatkan apa yang dibutuhkan. Ibunya berpesan, "jika Ibu tidak ada lagi kamu bisa menggantikan Ibu ke pasar untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan keluarga ini". Hadi tersenyum, sambil berjalan masuk ke kamarnya. Hadi sadar ketakutan selama ini untuk ke pasar tradisional yang enggan disinggahi hanya ada dalam pikirinnya saja. Pasar tradisional bukanlah tempat yang menjijikan seperti dalam pikirannya. Pasar ini adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tidak perlu lagi pertimbangan untuk pergi ke pasar.

Komentar

  1. Halooo, Kak! Yuk, ikutan Lomba Blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure".

    Tiga blogger terbaik akan diajak menjelajah Kalimantan dan berkesempatan mendapatkan grand prize, Macbook Pro.
    Info selengkapnya: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015

    Jangan sampai ketinggalan, ya!

    BalasHapus

Posting Komentar