Gunakanlah Nalar Karena Bukan Pajangan
Dalam beragama sering orang ilang analisa kritisnya, karena tunduk oleh pemuka agama yang dianggap tidak boleh dibantah. Disinilah agama jadi alat pembenaran. Jadi menafsirkan Quran itu harus diketahui juga situasi dan kondisi diturunkannya surat di dalem Quran tersebut, biar ketemu nilai keadilan dalem ajaran Islam. Jangan dikit-dikit "Konspirasi Illumidaki!!! Remason!!! Wahyudi!!! Tapir!!! Terkutuklah pada ustad seleb ini, sebut saja Aa Gym. Doi adalah orang yang dikagumi para anggota PKS, yang mentrinya menjijikan si Tifatul Sembiring. Dan juga semua ini pendukung Prabocor Subiantot. Aku memang orang yang penuh kekurangan, tapi kita harus sadar bahwa nalar itu harus digunakan karena bukan sebuah pajangan. Suatu hari Jakarta Post yang dianggap media pendukung Jokowi oleh mereka, m engeluarkan karikatur dimana ada bendera bertuliskan arab gundul "Laillahailallah" cetar! muslim karbitan kayak ustad seleb Aa Gym menyimpulkan karikatur tersebut menghina Is