Gunakanlah Nalar Karena Bukan Pajangan

Dalam beragama sering orang ilang analisa kritisnya, karena tunduk oleh pemuka agama yang dianggap tidak boleh dibantah. Disinilah agama jadi alat pembenaran. Jadi menafsirkan Quran itu harus diketahui juga situasi dan kondisi diturunkannya surat di dalem Quran tersebut, biar ketemu nilai keadilan dalem ajaran Islam. Jangan dikit-dikit "Konspirasi Illumidaki!!! Remason!!! Wahyudi!!! Tapir!!!

Terkutuklah pada ustad seleb ini, sebut saja Aa Gym. Doi adalah orang yang dikagumi para anggota PKS, yang mentrinya menjijikan si Tifatul Sembiring. Dan juga semua ini pendukung Prabocor Subiantot. Aku memang orang yang penuh kekurangan, tapi kita harus sadar bahwa nalar itu harus digunakan karena bukan sebuah pajangan.

Suatu hari Jakarta Post yang dianggap media pendukung Jokowi oleh mereka, mengeluarkan karikatur dimana ada bendera bertuliskan arab gundul "Laillahailallah" cetar! muslim karbitan kayak ustad seleb Aa Gym menyimpulkan karikatur tersebut menghina Islam dan ngoceh di twitter seperti ini: "ini sangat melukai hati, adalah penghinaan amat keji" pecah! ustad seleb mengakhirnya dengan huruf kapital: "DEMI ALLOH SAYA TAK RELA".


Entah apa yang dipikirkan oleh orang dungu ini, pujaan para PKSer yang mentrinya menjijikan Tifatul Sembiring, pendukung Prabowo Subiantot pula, ketika mengetik tweet tersebut ataupun menggunakan jasa orang sampai sekarang tidak ada klarifikasi.

Fakta menyatakan bahwa karikatur pada Jakarta Post tersebut adalah bendera ISIS, sekumpulan orang fundamental dan gangguan mental yang hobinya gorok leher orang. Yang menjadi pertanyaan dimana sisi penghinaan terhadap Islam terkait karikatur Jakarta Post? Rela kah kita bendera ISIS yang mewakili Islam? Seberapa efektifnya ustad seleb Aa Gym menggunakan nalarnya? Sehatkah para PKSer dimana mentri menjijikannya Tifatul Sembiring yang juga pengagumnya? Ada apa dengan pendukung Prabocor Subiantot yang ikut-ikutan?

Entah ini benar atau keliru, dan mohon diklarifikasi oleh siapapun, ISIS dalam 1 bulan telah memakan korban kurang lebih 2.500 jiwa (lihat pikiran rakyat online, 10/07/2014).


Tragedi kemanusiaan bukan cuma di Palestina Bung, bener kata Pram berlakulah adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan.

Komentar

  1. Begitupula Suriah bung, Berapa yang tewas karena Asaad? atau Puluhan ribu anggota ikhwanul muslimin yang ditangkepin tanpa pengadilan di Mesir? Waspadai Standar ganda :)

    BalasHapus
  2. Sudah saya bilang, gunain nalar mas. Sedikitpun saya gak bahas Asaad dan IM Mesir, standar ganda itu bahasan anak PKS.

    BalasHapus

Posting Komentar